Syeh Siti Jenar nama aslinya Ali Saksar,berasal dari Persia (iran).Beliau belajar illmu Syareat atau Fiqih dan Hakekat(Tasawuf) selama delapan tahun pada Sunan Ampel.Setelah Sunan Ampel wafat beliau melanjutkan belajar pada Syarif Hidayatulah (Sunan Gunung Jati) selama dua tahun.
Kemudian membuka pesanteren di lemah Abang (Siti Jenar),sehingga beliau di kenal dengan sebagai Syeh Siti Jenar.Di pesanterannya beliau sering jadzab(lipa Syareat) mengajarkan Hakekat (Sholat batin) karena nikmatnya mengerjakan hakekat,beliau banyak pula meninggalkan kebiasaan manusia seperti makan,minum,tidu,dll.
Pada suatu ketika anggota para wali sanga kurang satu.Atas pendapat Sunan Giri,Syeh Siti Jenarlah yang patut menduduki lowongan itu.Kemudian Sunan Giri yang sebagai ketua Wali Sanga menggantikan mertuanya (Sunan Ampel)yang telah wafat,Sunan giri memanggil para wali di ajak musyawarah tentang pengisian anggota wali Sanga yang lowong.Mereka setuju mendudukan Syeh Siti Jenar
Lalu Sunan Giri mengirim utusan ke Syeh Siti Jenar.Ketika utusan Sunan Giri sampai di Lemah abang ( Siti Jenar),utusan itu menyampaikan panggilan Sunan Giri.Jawab Syeh Siti Jenar.”Kembalilah kamu ke Giri, katakana pada Sunan Giri,bahwa Syeh Siti Jenar tidak ada.Yang ada di sini hanya Allah SWT”.
Lalu pesuruh itu kembali ke Giri,kemudian menyampaikan apa yang di katakana oleh Syeh Siti Jenar.Setelah itu Sunan Giri mengirim utusan lagi ke Syeh Siti Jenar,menyuruh supaya Syeh Siti jenar datang dengan Allah.
Setalah panggilan itu di sampaikan,berkatalah Syeh Siti jenar”Suruh Sunan Giri mengaji lagi!Apa tidak tahu bahwa Allah ada dimana-mana,dan Allah lebih dekat dari pada tenggorokan dan pembululh darah Aurta.”.
Kemudian para wali mufakat ,untuk menyerahkan panggilan kepada pemerintah Demak.Ketika di panggil Sultan Demak jawabnya juga seperti Sunan Giri.lalu para Wali Menyerahkan panggilan di alihkan kepada gurunya Yaitu Kanjeng Sunan gunung Jati.
Ketika di panggil Sunan Gunung Jati mengerjakan Sholat Batin.kemudian para Wali mufakat sama mengatakan ,bahwa sikap Syeh Siti Jenar itu bisa merusak syareat.
Bila orang mengikutinya ,tak bedalah ibadahnya dengan ibadahnya orang Hindu yaitu bersemedi tanpa rukuk sujud sebagamana yang di ajarkan Nabi Muhamad SAW.
Dengan hal itu maka Sunan Kudus menyatakan bahwa Syeh Siti Jenar harus di potong leherhya.para wali lainyapun sependapat.
Setelah Syeh Siti Jenar di bunuh dan di selesaikan upacara mayatnya,maka badanya di kubur di utara pengimaman masjid Agung Cirebon.Sedang kepalanya di kubur di desa Melati terjadi tahun 1480M.
